Politik Indonesia

Minggu, 16 Desember 2012

Indonesia
Coat of Arms of Indonesia Garuda Pancasila.svg
Politik dan pemerintahan
Indonesia




Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan. Walaupun ± 90% penduduknya beragama islam, Indonesia bukanlah sebuah negara islam.

Cabang eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden yang merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang dibantu oleh seorang Wakil Presiden yang kedudukannya sebagai pembantu presiden di atas para menteri yang juga pembantu presiden. Kekuasaan legislatif dibagi di antara dua kamar di dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR yaitu, Dewan Perwakilan Rakyat/DPR dan Dewan Perwakilan Daerah/DPD. Cabang yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung/MA yang dan sebuah Mahkamah Konstitusi/MK yang secara bersama-sama memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan Inspektif dikendalikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang memiliki perwakilan disetiap Provinsi dan Kabupaten/Kota diseluruh wilayah Republik Indonesia.

Indonesia terdiri dari 33 provinsi yang memiliki otonomi, 5 di antaranya memiliki status otonomi yang berbeda, terdiri dari 3 Daerah Otonomi Khusus yaitu Aceh, Papua, dan Papua Barat; 1 Daerah Istimewa yaitu Yogyakarta; dan 1 Daerah Khusus Ibukota yaitu Jakarta. Setiap propinsi dibagi-bagi lagi menjadi kota/kabupaten dan setiap kota/kabupaten dibagi-bagi lagi menjadi kecamatan/distrik kemudian dibagi lagi menjadi keluarahan/desa/nagari hingga terakhir adalah rukun tetangga.

Pemilihan Umum diselenggarakan setiap 5 tahun untuk memilih anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD yang disebut pemilihan umum legislatif (Pileg) dan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden atau yang disebut pemilihan umum presiden (Pilpres). Pemilihan Umum di Indonesia menganut sistem multipartai.
Ada perbedaan yang besar antara sistem politik Indonesia dan negara demokratis lainnya didunia. Diantaranya adalah adanya Majelis Permusyawaratan Rakyat yang merupakan ciri khas dari kearifan lokal Indonesia, Mahkamah Konstitusi yang juga berwenang mengadili sengketa hasil pemilihan umum, bentuk negara kesatuan yang menerapkan prinsip-prinsip federalisme seperti adanya Dewan Perwakilan Daerah, dan sistem multipartai berbatas dimana setiap partai yang mengikuti pemilihan umum harus memenuhi ambang batas 2.5% untuk dapat menempatkan anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat maupun di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD Kabupaten/Kota.
Read more »»  

10 Rekor kekayaan alam Indonesia

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga karena Indonesia memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan negara lain. Berikut ini 10 daftar rekor yang dimiliki oleh negara ini.
1. Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni.
Indonesia
Indonesia
2. Indonesia memiliki 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu Pulau Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Pulau Sumatera (473.606 km2) dan Pulau Papua (421.981 km2)
Pulan Kecil
Pulan Kecil
3. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.
Laut
Laut
4. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku. Menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa tersebut
Suku Suku Indonesia
Suku Suku Indonesia
5. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.
LNG
LNG
6. Indonesia memiliki Terumbu Karang (Coral Reef) terkaya di dunia (18% dari total dunia) dan memiliki species ikan hiu terbanyak di dunia (150 species).
Terumbu Karang
Terumbu Karang
7. Indonesia menempati peringkat pertama dalam produk pertanian, yaitu cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta peringkat kedua dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
cengkeh
cengkeh
8. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.
Kayu Lapis
Kayu Lapis
9. Indonesia memiliki biodiversity Anggrek terbesar didunia yaitu sekitar 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.
Bunga Anggrek
Bunga Anggrek
10. Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk mencegah pengikisan oleh air laut atau abrasi pantai
Hutan Bakau
Hutan Bakau
Rekor di atas sebenarnya hanya sedikit dari sekian banyak rekor-rekor berkaitan dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa ini. Termasuk posting saya sebelumnya yaitu Burung Cendrawasih yang terkenal dengan bird of paradise dan hanya ada di Papua.
Read more »»  

Rumah Adat Indonesia


Anda semua tahu rumah adat Indonesia sangat beragam sekali bentuknya dan masing masing rumah adat menggambarkan kebudayaan daerah tersebut. Rumah adat biasanya di pakai untuk acara acara adat atau untuk tempat musyawarah adat. Rumah adat di Indonesia memang begitu berragam bentuk serta jenisnya dan masing rumah tradisional itu di jadikan rumah adat indonesia.

1. Provinsi DI Aceh atau Nanggro Aceh Darussalam atau NAD
Rumah Adat Tradisional : Rumoh ac
eh




 





2. Provinsi Sumatera Utara atau Sumut
Rumah Adat Tradisional : Rumah balai batak toba
 



 






3. Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah gadang
 



 






4. Provinsi Riau
Rumah Adat Tradisional : Rumah melayu selaso jatuh kembar












5. Provinsi Jambi
Rumah Adat Tradisional : Rumah panggung

 









 
 6. Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel
Rumah Adat Tradisional : Rumah limas

 





 




7. Provinsi Lampung
Rumah Adat Tradisional : Nuwo sesat

 






 


8. Provinsi Bengkulu
Rumah Adat Tradisional : Rumah bubungan lima

 





 



9. Provinsi DKI Jakarta
Rumah Adat Tradisional : Rumah kebaya

 







 


10. Provinsi Jawa Barat atau Jabar
Rumah Adat Tradisional : Kesepuhan

 








 
 11. Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY atau Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah Adat Tradisional : Rumah joglo

 








12. Provinsi Bali
Rumah Adat Tradisional : Gapura candi bentar

 







 
13. Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB
Rumah Adat Tradisional : Dalam loka samawa

 







14. Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT
Rumah Adat Tradisional : Sao ata mosa lakitana

 






 

15. Provinsi Kalimantan Barat atau Kalbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah panjang

http://www.rumahuang.com/wp-content/uploads/2010/02/rumah-adat-kalimantan-barat.jpg 








16. Provinsi Kalimantan Tengah atau Kalteng
Rumah Adat Tradisional : Rumah betang

 









17. Provinsi Kalimantan Selatan atau Kalsel
Rumah Adat Tradisional : Rumah banjar 










18. Provinsi Kalimantan Timur atau Kaltim
Rumah Adat Tradisional : Rumah lamin 











19. Provinsi Sulawesi Utara atau Sulut
Rumah Adat Tradisional : Rumah bolaang mongondow









20. Provinsi Sulawesi Tengah atau Sulteng
Rumah Adat Tradisional : Souraja atau Rumah besar




 




21. Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra
Rumah Adat Tradisional : Laikas





22. Provinsi Sulawesi Selatan atau Sulsel
Rumah Adat Tradisional : Tongkonan




 







23. Provinsi Maluku
Rumah Adat Tradisional : Baileo




 




24. Provinsi Irian Jaya atau Papua
Rumah Adat Tradisional : Rumah honai








Read more »»  

Pencipta Lagu Ibu Kita Kartini

kartini, lagu, WR Supratman


Masih ingatkah Anda akan lagu Ibu Kita Kartini? Coba nyanyikan dalam hari jika Anda sedang dalam keramaian saat ini. adalah lirik yang lupa atau masih anda hafal setiap kata nya? Di masa sekolah, lagu Ibu Kita Kartini menjadi lagu perjuangan yang wajib dihafalkan dan seringkali menjadi lagu wajib jika ada pelajaran seni musik atau seni suara. Tahukah Anda siapa yang menciptakan lagu tersebut? WR Supratman adalah pencipta lagu yang dipersembahkan untuk Kartini. Tak ada salahnya jika Anda juga mengenal sosok WR Supratman yang lebih dikenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya.
WR Supratman terkenal sebagai seorang komposer dan pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beliau lahir di Jakarta 9 Maret 1903, meninggal di Surabaya 17 Agustus 1938, dimakamkan di Surabaya. Ayahnya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, laki satu, lainnya perempuan. Sebagai seorang anak bintara KNIL WR Supratman kerap berpindah-pindah tempat tinggal . Beliau menyelesaikan Sekolah Dasar di Jakartadan meneruskan pendidikan ke Normal School Makassar hingga tamat. Setelah itu pindah ke Bandung setelah sebelumnya sempat bekerja sebagai guru sekolah dasar di Makassar.

Di Bandung beliau bekerja sebagai wartawan dan sejak itu ikut aktif dalam pergerakan nasional. Kebenciannya terhadap Belanda pernah ia tuangkan dalam sebuah bukunya yang berjudul perawan desa. Namun buku tersebut dilarang beredar serta disita Belanda.

WR. Supratman memiliki kepandaian bermain biola. Tahun 1924 inspirasinya muncul untuk menciptakan lagu kebangsaan setelah ia membaca sebuah artikel di majalah “timbul”. Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul.
Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Maka lahirlah lagu Indonesia raya. Pada malam penutupan kongress pemuda II yang berlangsung tanggal 27-28 Oktober 1928 WR Supratman diberi kesempatan menampilkan lagu Indonesia Raya lewat gesekan biolanya. Kongres tersebut selain melahirkan Sumpah Pemuda juga menetapkan bendera merah putih sebagai bendera nasional. Sejak saat itu bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya selalu hadir dalam setiap kongres yang dilakukan partai-partai politik.

Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan secara spontan saat proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian ditetapkan sebagai lagu kebangsaan setelah Indonesia Merdeka. Berdasarkan SK Presiden NO 16/TK/1971, WR Supratman kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional
Read more »»  

WR. Soepratman, Pencipta Lagu ‘Indonesia Raya’ (Beliau Lahir di Purworejo)

13527339601403873079


Senin pagi, tanggal 19 Maret 2012 saya heran ketika sekolah-sekolah di sekitar tempat kerja mengadakan upacara bendera dengan tema khusus. Seingat saya, hari itu tidak ada peringatan hari nasional apapun. Karena penasaran, saya mendengarkan pidato inspektur upacara sembari beraktivitas kerja. Dari pidato itu, saya mengetahui bahwa tanggal 19 Maret diperingati sebagai hari lahirnya WR.Soepratman.
Saya sempat kaget karena setahu saya dari buku sejarah menuliskan WR,Soepratman lahir di Jatinegara. Dan setelah mendengarkan pidato itu sampai selesai saya mengetahui bahwa ketetapan kelahiran WR. Soepratman  di Purworejo melalui perjalanan panjang pelurusan sejarah. Ketetapan itu berdasarkan  penerbitan keputusan PN Purworejo nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR tanggal 29 Maret 2007, tentang penetapan tempat dan tanggal lahir WR Soepratman pada hari Kamis Wage tanggal 19 Maret 1903, di Dukuh Trembelang Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.
WR. Soepratman adalah penggubah lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po.
Setelah dikumandangkan tahun 1928 di hadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi “Indonesia Raya”. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan “Mulia, Mulia!” (bukan “Merdeka, Merdeka!”) pada refrain. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu “Indonesia Raya” selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan lambang persatuan bangsa.
Saya dan lagu “Indonesia Raya”
Mendengar dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan khidmat adalah cara sederhana menghargai jasa para pahlawan. Saya mengalami sebuah kejadian unik berkaitan dengan lagu “Indonesia Raya.” Kejadian itu saya alami pada tahun 2007 yaitu ketika saya bekerja di sebuah garmen di Cianjur.
Kejadiannya berlangsung Senin pagi. Rutinitas pabrik garmen mengadakan upacara tiap Senin pagi, membuat jam kerja masuk lebih awal. Sirine  tanda masuk berbunyi. Para karyawan bergegas menata diri dan berbaris rapi diantara jejeran mesin jahit. Tidak ada acara pengibaran bendera ataupun tatacara lainnya. Yang ada hanyalah menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan pidato.
“Hiduplah Indonesia raya…” Seorang dirigen memberi aba-aba. Dan lagu kebangsaan berkumandang di ruangan. Di podium berdiri Mr.Chan dan Mr.Kim pemilik garmen PMA yang berkewarganegaraan Korea. Keduanya ikut menyanyi sambil sesekali melirik ke arah karyawan yang tampak ogah-ogahan menyanyi.
Usai menyanyi, Mr.Chan naik ke podium dan menyampaikan pidato. Saya tidak ingat pidato itu seutuhnya. Tapi saya ingat point penting yang disampaikan beliau dalam pidato, yaitu tentang nasionalisme. Beliau menyampaikan kekecewaannya ketika mendapati beberapa karyawan ogah-ogahan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Itu sama artinya mereka tak menghargai perjuangan para pahlawan meraih kemerdekaan.
Beliau membandingkan dengan peraturan di negri gingseng yang mengharuskan warga negaranya ikutserta wajib militer demi Negara. Sedangkan di Indonesia, untuk menyanyikan lagu kebangsaan saja tak mau. Dengan berapi -api beliau berpidato tentang pentingnya semangat nasionalisme. Para karyawan tertunduk merasa ditampar oleh pidato Mr.Chan.
Read more »»  
Exit Jangan Lupa Klik Like Ya
Diberdayakan oleh Blogger.
<bgsound src="http://uploads3.mp3songurls.com/1273484.mp3"> </bgsound>